Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Amalan di Malam Nisfu Sya'ban yang Kerap Diabaikan

Amalan di Malam Nisfu Sya'ban yang Kerap Diabaikan

Amalan di Malam Nisfu Sya'ban yang Kerap Diabaikan


Assalamualaikum Wr. Wb.
Selamat Pagi teman-teman, apa kabar hari ini? Semoga senantiasa sehat dan bersemangat menjalani hari-hari ya ... 😊

Ada beberapa pertanyaan yang terkadang muncul di benak kita tentang bulan Sya'ban dan Amalan di Malam Nisfu Sya'ban.

Apa sih bulan Sya'ban itu dan apa aja yang sebaiknya kita lakukan di bulan yang penuh berkah ini?

Semoga apa yang akan kami ulas berikut ini bisa sedikit memberikan penjelasan dan manfaat ya bagi teman-teman. InsyaAllah 

Yuk disimak ......... !

Bulan Sya'ban adalah bulan yang Mulia

Awal bulan Sya'ban 1440 H jatuh pada Minggu 07 April 2019.
Bulan Sya'ban telah hadir menyapa umat Islam di penjuru dunia. Sya'ban sendiri merupakan bulan yang diapit dua bulan utama yaitu Rajab di awal dan Ramadan di akhir. 

Sya'ban berarti bulan penuh berkah dan kebaikan. Pada bulan ini, Allah membuka pintu rahmat dan ampunan seluas-luasnya. Karenanya, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa sunah dan memperbanyak ibadah di Malam Nisfu Sya'ban.


Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan Nasa'i, Rasulullah Muhammad SAW bersabda :

"Bulan Sya'ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa."

Puasa di bulan Sya'ban merupakan kebiasaan Rasulullah. Meski tidak sebulan penuh, Rasulullah melewati sejumlah hari pada Sya'ban dengan berpuasa.

Hal ini dapat dilihat dalam hadis riwayat Imam Bukhori dan Muslim dari Sayyidah Aisyah RA. Dalam riwayat tersebut, Aisyah mengatakan tidak pernah menjumpai Rasulullah tidak pernah berpuasa (sunah) lebih banyak selain di bulan Sya'ban.

Maka dari itu, kita bisa menyimpulkan untuk membiasakan diri berpuasa sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban agar nanti ketika di bulan Ramadhan organ lambung tidak terkejut bila tidak beraktivitas selama siang hari. Demikian pula bagi perempuan yang belum mengqadha puasa Ramadhan tahun lalu, Sya’ban adalah momen terbaik untuk mengqadha puasa.

Doa Niat Puasa Nisfu Sya'ban dan Artinya 

Dilansir wikipedia, Malam Nisfu Sya'ban di beberapa daerah seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah.

Doa Malam Nisfu Sya'ban
Allaahumma Yaa Dzal Manni Walaa Yumannu Alaika Yaa Dzal Jalaali Wal Ikraam, Yaa Dzath Thauli Wal In Aam, Laa Ilaaha Illaa Anta, Dhahrul Laajiin, Wa Jaarul Mustajiiriin, Wa Amaanul Khaa Ifiin, Allaahumma In Kunta Katabta Nii Indaka Fii Ummil Kitaabi Syaqiyyan Aw Mahruuman Aw Mathruudan Aw Muqtarran Alayya Fir Rizqi, Famhullaa Humma Bi Fadllika Syaqaawatii Wa Hirmaanii Wa Thardii Waq Titaari Rizqii Wa Ats-Bitnii Indaka Fii Ummil Kitaabi Saiidan Marzuuqan Muwaffaqallil Khairaat. Fa Innaka Qulta Wa Qaulukal Haqqu Fii Kitaabikal Munazzali Alaa Nabiyyikal Mursali, Yamhul Laahumaa Yasyaa U Wa Yutsbitu Wa Indahuu Ummul Kitaab. Ilaahii Bittajallil Aadhami Fii Lailatin Nishfi Min Syahri Syabaanil Mukarramil Latii Yufraqu Fiihaa Kullu Amrin Hakiim Wa Yubram, Ishrif Annii Minal Balaa I Maa Alamu Wa Maa Laa Alam Wa Anta Allaamul Ghuyuubi Birahmatika Yaa Arhamar Raahimiin.

Artinya : 
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin

Niat Puasa Nisfu Sya'ban

Adapun untuk lafadz bacaan niatnya adalah sebagai berikut :

نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA SYAHRI SYAHBAN SUNNATAN LILLAHI TA'ALA

Artinya : "Saya niat puasa bulan syakban sunnah karena Allah ta’ala"


Amalan apa saja yang dianjurkan dilakukan dalam awal bulan Sya'ban ini?

Amalan pada malam hari di bulan Sya'ban atau Malam Nisfu Sya'ban adalah waktu yang paling baik selain berpuasa di siang hari. Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban adalah hal yang sangat dianjurkan, yaitu dengan mengerjakan amal ibadah di malam hari seperti merajinkan diri dalam hal Sholat Tahajud.



Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan bahwa terdapat banyak kemuliaan di Malam Nisfu Sya'ban; 

Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih, menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan membebaskan sekelompok orang dari neraka.

Berikut adalah tiga amalan yang disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki.

Pertama, Memperbanyak Doa


Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya adalan sebagai berikut :

“(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).

Kedua, Membaca Dua Kalimat Syahadat sebanyak-banyaknya


Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia. Dua kalimat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya'ban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan, yang  artinya adalah sebagai berikut :

“Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”

Ketiga, Memperbanyak Istighfar


Tidak ada satu pun manusia yang bersih dari dosa dan salah. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan,

“Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.

Amalan - Amalan lainnya


Membaca Al-Quran, menjauhi perbuatan syirik dan permusuhan di antara kaum muslimin, mengerjakan amalan-amalan shalih lainnya adalah hal yang perlu dan sangat dianjurkan, bukan hanya di bulan Sya'ban saja namun dalam keseharian kita, sebaiknya kita biasakan untuk selalu beribadah dan berbuat kebaikan.

Malam Nisfu Sya'ban dan Keistimewaannya

Nisfu Sya'ban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Islam. Hari ini juga dikenal sebagai Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban di dunia Arab, dan sebagai Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India. Nama-nama ini diterjemahkan menjadi "malam pengampunan dosa", "malam berdoa" dan "malam pembebasan", dan seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk beribadah. Di beberapa daerah, malam ini juga merupakan malam ketika nenek moyang yang telah wafat diperingati.

Lantas kapan datangnya Malam Nisfu Sya'ban di tahun 2019 ini ?
Malam Nisfu Sya'ban, menurut perhitungan akan jatuh pada Minggu malam Senin tanggal 21 April 2019.

Menurut KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari atau yang lebih dikenal sebagai Guru Sekumpul, malam Nisfu Syakban merupakan salah satu dari beberapa malam yang bagus untuk berdoa karena tidak akan pernah ditolak oleh Allah.

Adapun 5 malam yang sangat bagus atau mustajab untuk berdoa adalah malam Jumat, malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam Lailatul Qadar, malam hari raya Idulfitri dan malam hari raya Kurban atau Idul Adha.

Ada amalan-amalan khusus yang bisa kita kerjakan di malam istimewa ini, baik dilakukan berjemaah maupun sendiri, yakni:
  1. Shalat Magrib berjemaah
  2. Membaca Surah Yasin tiga kali, tapi sebelumnya niatkan di hati dan berdoa dulu
  3. Shalat Isya berjemaah
  4. Shalat Sunah Tasbih empat rakaat, bisa dikerjakan berjemaah atau sendiri
  5. Ucapkan atau bacalah zikir Nabi Yunus, yaitu laa ilaaha anta subhanaka inni kuntum minazzolimin 1.275 kali
  6. Berniat salat subuh berjemaah
  7. Perbanyak selawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Hadist Seputar Nisfu Sya'ban

Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan keutamaan Nisfu Sya'ban. Ada yang shahih, ada yang dhaif, bahkan ada yang palsu.

Berikut beberapa hadis tentang Nisfu Sya'ban yang tenar di masyarakat;

Pertama,

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللهَ يَنْزِلُ فِيْهَا لِغُرُوْبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُوْلُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِيْ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

“Jika datang malam pertengahan bulan Sya’ban, maka lakukanlah qiyamul lail, dan berpuasalah di siang harinya, karena Allah turun ke langit dunia saat itu pada waktu matahari tenggelam, lalu Allah berfirman, ‘Adakah orang yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan ampuni dia. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku akan memberi rezeki kepadanya. Adakah orang yang diuji, maka Aku akan selamatkan dia, dst…?’ (Allah berfirman tentang hal ini) sampai terbit fajar.” (HR. Ibnu Majah, 1/421; HR. al-Baihaqi dalam Su’abul Iman, 3/378)

Keterangan:

Hadits di atas diriwayatkan dari jalur Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu’awiyah bin Abdillah bin Ja’far, dari ayahnya, dari Ali bin Abi Thalib, secara marfu’ (sampai kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Hadits dengan redaksi di atas adalah hadits maudhu’ (palsu), karena perawi bernama Ibnu Abi Sabrah statusnya muttaham bil kadzib (tertuduh berdusta), sebagaimana keterangan Ibnu Hajar dalam At-Taqrib. Imam Ahmad dan gurunya (Ibnu Ma’in) berkomentar tentang Ibnu Abi Sabrah, “Dia adalah perawi yang memalsukan hadits.”[ Lihat Silsilah Dha’ifah, no. 2132]

Kedua,

Riwayat dari A’isyah, bahwa beliau menuturkan:

فقدت النبي صلى الله عليه وسلم فخرجت فإذا هو بالبقيع رافعا رأسه إلى السماء فقال: “أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله” فقلت يا رسول الله ظننت أنك أتيت بعض نسائك فقال: ” إن الله تبارك وتعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب

Aku pernah kehilangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian aku keluar, ternyata beliau di Baqi, sambil menengadahkan wajah ke langit. Nabi bertanya; “Kamu khawatir Allah dan Rasul-Nya akan menipumu?” (maksudnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memberi jatah Aisyah). Aisyah mengatakan: Wahai Rasulullah, saya hanya menyangka anda mendatangi istri yang lain. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam nisfu sya'ban, kemudian Dia mengampuni lebih dari jumlah bulu domba bani kalb.”

Keterangan:

Hadis ini diriwayatkan At-Turmudzi, Ibn Majah dari jalur Hajjaj bin Arthah dari Yahya bin Abi Katsir dari Urwah bin Zubair dari Aisyah. At-Turmudzi menegaskan: “Saya pernah mendengar Imam Bukhari mendhaifkan hadis ini.” Lebih lanjut, imam Bukhari menerangkan: “Yahya tidak mendengar dari Urwah, sementara Hajaj tidak mendengar dari Yahya.” (Asna Al-Mathalib, 1/84).

Ibnul Jauzi mengutip perkataan Ad-Daruquthni tentang hadis ini:

“Diriwayatkan dari berbagai jalur, dan sanadnya goncang, tidak kuat.” (Al-Ilal Al-Mutanahiyah, 3/556).
Akan tetapi hadis ini dishahihkan Al-Albani, karena kelemahan dalam hadis ini bukanlah kelemahan yang parah, sementara hadis ini memiliki banyak jalur, sehingga bisa terangkat menjadi shahih dan diterima. (lihat Silsilah Ahadits Dhaifah, 3/138).

Ketiga,

Hadis dari Abu Musa Al-Asy’ari, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إن الله ليطلع ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن

“Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”

Keterangan:

Hadis ini memiliki banyak jalur, diriwayatkan dari beberapa sahabat, diantaranya Abu Musa, Muadz bin Jabal, Abu Tsa’labah Al-Khusyani, Abu Hurairah, dan Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhum. Hadis dishahihkan oleh Imam Al-Albani dan dimasukkan dalam Silsilah Ahadits Shahihah, no. 1144. Beliau menilai hadis ini sebagai hadis shahih, karena memiliki banyak jalur dan satu sama saling menguatkan. Meskipun ada juga ulama yang menilai hadis ini sebagai hadis lemah, dan bahkan mereka menyimpulkan semua hadis yang menyebutkan tentang keutamaan nisfu sya'ban sebagai hadis dhaif.


Keistimewaan Malam Nifsu Sya'ban, antara lain adalah sebagai berikut :


Pengampunan Dosa

Allah mengampuni dosa siapapun yang memintanya pada malam Nisfu Sya'ban. Keistimewaan ini akan gugur kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan.

"Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya'ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)" (HR At-Tabarani dan Ahmad)

Hajat atau Permintaan dikabulkan

Hadits riwayat Ali bin Abi Thalib menerangkan permintaan umat Islam yang berdoa pada Malam Nisfu Sya'ban akan dikabulkan. Misalnya meminta rizqi akan diberikan rizqi oleh Allah.

Terhindar dari  Cobaan Berat

Sebagaimana disebutkan dalam banyak hadis, Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Pada bulan tersebut terdapat banyak keutamaan dan berbagai macam peristiwa penting terjadi pada bulan Sya’ban.

Tidak hanya itu, bulan Sya’ban juga memiliki malam yang istimewa dan penuh berkah, yaitu malam nisfu Sya’ban. Malam Nisfu Sya'ban diyakini sebagai malam pengampunan dan penuh keberkahan.

Dianjurkan pada malam pertengahan Sya’ban memperbanyak ibadah, doa, dan istighfar.

Semoga kita termasuk orang yang menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak do’a, membaca dua kalimat syahadat, istighfar, dan kalimat mulia lainnya. Wallahu a’lam.

Semoga Bermanfaat ya teman-teman, dan kita semua senantiasa berbuat kebaikan dan perbanyak beribadah 😊😊😊

Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Open Comments

Posting Komentar untuk "Amalan di Malam Nisfu Sya'ban yang Kerap Diabaikan"