Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
INILAH SOSOK CAWAPRES 2019 MA'RUF AMIN YANG BELUM DIKETAHUI

INILAH SOSOK CAWAPRES 2019 MA'RUF AMIN YANG BELUM DIKETAHUI

SOSOK SANG KYAI MA'RUF AMIN CAWAPRES 01 2019

Selamat malam guys, ini adalah artikel yang melanjutkan artikel sebelumnya yaitu sosok Sandiaga Salahudin Uno, dan tentunya berhubungan dengan Profil lengkap Cawapres 2019 sosok kedua yang akan kami ulas yaitu sosok dari Kyai Haji Ma'ruf Amin. Yuk langsung aja guys 😃

PROFIL LENGKAP K.H. MA'RUF AMIN



Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin lahir di Kresek, Tangerang, Masa Pendudukan Jepang, 11 Maret 1943 (umur 76 tahun) adalah ulama dan politisi Indonesia. Ma'ruf Amin saat ini menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Amin duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada masa jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada 9 Agustus 2018, ia diumumkan sebagai calon Wakil Presiden Indonesia pada pemilihan umum Presiden Indonesia 2019, mendampingi petahana Joko Widodo.

Keluarga

Di kutip dari CNN Indonesia, Dari silsilah keluarga KH Ma’ruf Amin merupakan keturunan dari ulama besar asal Banten yang pernah menjadi imam Masjidil Haram bernama Syeikh An Nawawi Al Bantani.

KH Ma’ruf Amin menikah dengan Siti Huriyah yang juga berasal dari keluarga ulama pada tahun 1963. Dari pernikahannya ini Ma’ruf Amin mempunyai dua orang anak. Anak KH Ma’ruf Amin bernama Siti Haniatunnisa, Siti Makrifah. Pada tahun 2013, istri beliau Siti Huriyah wafat. Setelah itu beliau menikah dengan Wury Estu Handayani pada tahun 2014 dan memiliki anak yaitu Ahmad Syauqi, Ahmad Muayyad. 

Pendidikan Formal dan Informal

Aktifitas Ma’ruf Amin sewaktu kecil diwaktu pagi ia habiskan bersekolah di SD. Dan sorenya, ia habiskan belajar mengaji di Madrasah Ibtidaiah. Diketahui  Ma’ruf Amin sempat belajar agama selama beberapa bulan di Pesantren Citangkil, Silegon, Banten milik KH. Syam’un Alwiah.

Di usia 12 tahun, Ma’ruf Amin pergi belajar ke Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur pada tahun 1955. Setelah selesai menimba ilmu di pesantren Tebu Ireng, Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya di Jakarta tepatnya di SMA Muhammadiyah. Namun pendidikannya itu ia tidak selesaikan. Ma’ruf Amin memilih kembali ke Banten dan lebih mendalami agama islam di berbagai pondok pesantren lagi. Mulai dari Pesantren Caringin, Labuan, Pesantren Petir, Serang, dan Pesantren Pelamunan, Serang. 

Setelah menikah dengan Siti Churiyah, beliau Pindah ke Jakarta dan menetap di Jakarta Utara. Disana Ma’ruf Amin melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Ibnu Khaldun Bogor di Fakultas Ushuludin. Beliau juga aktif di organisasi Gerakan Pemuda Ansor Jakarta dan menjadi ketuanya pada tahun 1964.

Pendidikan Umum
  • SR Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Ibtidaiyah Kresek, Tangerang (1955)
  • Madrasah Tsanawiyah Pesantren Tebuireng, Jombang (1958)
  • Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang (1961)
  • Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Chaldun, Bogor (1967)

Pendidikan Khusus
  • Pesantren, Banten (1963)

Sosok Ma'ruf termasuk salah satu ulama sepuh yang disegani. Ia diketahui banyak menguasai ilmu agama Islam yang multitalenta di samping berbagai macam ilmu fikih. Kia Ma'ruf Amin juga bisa dibilang sebagai ulama yang responsif terkait berbagai masalah yang sedang dihadapi umat.

Pengalamannya yang sangat banyak di bidang agama dan juga politik mengantarkan KH. Ma`ruf Amin menjabat sebagai Rais ‘Aam atau ketua umum PBNU dari tahun 2015 hingga 2020. Selain itu beliau juga menjabat sebagai ketua MUI Pusat dari tahun 2015.

Dalam Biografi KH Ma’ruf Amin diketahui bahwa KH. Ma`ruf Amin tidak pernah mengenyam pendidikan master hingga ke jenjang doktor di bidang agama.

Namun pengetahuannya yang sangat luas tentang agama membuat ia tidak berbeda jauh dengan orang yang sudah bergelar doktor sehingga sangat wajar bila ia mendapat gelar sebagai Professor Doktor.

Ma'ruf dikenal sebagai ulama yang hampir selalu memakai sarung dalam berbagai aktivitas. Lantas, apakah ia akan tetap mempertahankan ciri khasnya ini bila nantinya menjadi wapres? Saat ditanya oleh KPU beliau menjawab "Ya pokoknya lihat saja nanti" belum ada kejelasan apakah akan tetap menjadi ciri khas nya atau tidak nantinya.

Buku yang ditulis

  • Fatwa dalam sistem hukum Islam (2008)
  • Mengenal dan mewaspadai penyimpangan Syi'ah di Indonesia (2013)

Perjalanan karier

Pekerjaan
  • Guru Sekolah-sekolah di Jakarta Utara (1964-1970)
  • Pendakwah (1964)
  • Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdatul Ulama (Unnu), Jakarta (1968)
  • Direktur dan Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan dan Yayasan Al-Jihad (1976)
Pekerjaan
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (kehidupan beragama) (2007–2010)
  • Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010–2014)
Legislatif
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Utusan Golongan (1971–1973)
  • Keterlibatan dalam Organisasi
  • Ketua Fraksi Utusan Golongan DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1973–1977)
  • Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD DKI Jakarta
  • Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (1977–1982)
  • Pimpinan Komisi A dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
  • Anggota MPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1997–1999)
  • Anggota MPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota DPR RI dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999–2004)
  • Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Panitia Anggaran DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa)
  • Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) (1999)
Kegiatan Lain
  • Ketua Ansor, Jakarta (1964–1966)
  • Ketua Front Pemuda (1964–1967)
  • Ketua NU, Jakarta (1966–1970)
  • Wakil Ketua Wilayah NU, Jakarta (1968–1976)
  • Anggota Koordinator Da'wah (Kodi), Jakarta (1970–1972)
  • Anggota Bazis (Badan amil zakat, infaq, dan shadaqah), Jakarta (1971–1977)
  • Ketua Dewan Fraksi PPP (1973–1977)
  • Anggota Pengurus Lembaga Da'wah PBNU, Jakarta (1977–1989)
  • Ketua Umum Yayasan Syekh Nawawi Al Bantani (1987)
  • Katib Aam Syuriah PBNU (1989–1994)
  • Anggota MUI Pusat (1990)
  • Rois Syuriah PBNU (1994–1998)
  • Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Pusat (1996)
  • Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) (1996)
  • Ketua Dewan Syuro PKB (1998)
  • Mustasyar PBNU (1998)
  • Anggota Komite Ahli Pengembangan Bank Syariah Bank Indonesia (1999)
  • Ketua Komisi Fatwa MUI (2001–2007)
  • Mustasyar PKB (2002–2007)
  • Ketua Harian Dewan Syariah Nasional MUI (2004–2010)
  • Ketua MUI (2015–)

Ma'ruf Amin dan Keluarga


Foto Ma'ruf Amin dan Istri



Foto Ma'ruf Amin dengan Anak



Foto dengan Joko Widodo sebagai Capres dan Cawapres 2019


(Berbagai Sumber)
Open Comments

Posting Komentar untuk "INILAH SOSOK CAWAPRES 2019 MA'RUF AMIN YANG BELUM DIKETAHUI"